Selasa, 15 September 2015

Aku Paham Betul

Kepada hati-hati yang dipeluk sepi,

Apa kabar hati? Semoga masih kuat senantiasa sendiri, walau semuanya (tampaknya) menemani.
Tak perlu kau ceritakan sesesak apa menjadi sendiri, sebab aku paham betul rasanya, paham betul rasanya sunyi.

Aku paham bagaimana rasanya berpura-pura bahagia, pura-pura baik-baik saja, dan...yah, pura-pura lainnya yang pada akhirnya membuatmu gila.


Keramaian itu penuh canda, hati. Riuh itu penuh bahagia. Lalu mengapa kau tak sebenar-benarnya bahagia? Aku paham betul kau merindukannya, merindukan bahagia yang sesungguhnya.

Bagaimana bisa membahagiakan hati yang lain, jika membahagiakan hati sendiri saja masih sesusah itu.
Oh.. atau, itukah caramu membahagiakan hati yang lain?
Penuh kesendirian, sunyi dan pura-pura?

Sesungguhnya,hati, kau memang perlu membahagiakan. Terutama membahagiakan hatimu sendiri. Jangan berlama-lama dalam sedih yang suka sembarangan datang, yang menepi pada hatimu yang mulai merasa kesepian,lalu lama-kelamaan ia tak mau pergi, meringkuk di pojokan.

Aku getir melihatmu tersenyum, membalas sapa dengan riang, mendengar keluh kisah hati yang lain dengan diam, padahal aku paham betul, saat ini, hatimulah yang butuh untuk didengarkan.

Kau, berjalanlah di antara malam, kelak kau akan temui aku di ujung jalan, lalu akan kutunjukkan, bagaimana bintang-bintang beriringan lalu menghilang,saat itu lah, kebahagiaan yang baru datang.

Selamat menata hati yang ceria, selamat bahagia.



Perempuan Penikmat Sepi  dan Malam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar