Kepada hati-hati yang dipeluk sepi,
Apa kabar hati? Semoga masih kuat senantiasa sendiri, walau semuanya (tampaknya) menemani.
Tak perlu kau ceritakan sesesak apa menjadi sendiri, sebab aku paham betul rasanya, paham betul rasanya sunyi.
Aku paham bagaimana rasanya berpura-pura bahagia, pura-pura baik-baik saja, dan...yah, pura-pura lainnya yang pada akhirnya membuatmu gila.
Selasa, 15 September 2015
Sabtu, 12 September 2015
Pura-Pura
Aku pernah menyusuri tepian malam di tengah kota, membiarkan angin malam menyentuh pipiku sepuasnya, lalu berhenti sejenak menyapa gulita. Aku telah mencoba menepikan semuanya, semua yang membuat hati dan pikiran mulai tak pada tempatnya. Aku pernah berbisik pada malam yang setia, perihal keluh kesalku akan semuanya, sebab aku tau, ia pandai menyimpan rahasia.
00.00
Aku mulai mengarah ke pinggiran kota,
00.00
Aku mulai mengarah ke pinggiran kota,
Senin, 07 September 2015
Sisi Lain dari Cerita Lain
Apa kabar laki-laki pecinta bola dan pagi? Semoga tak lupa akan perempuan yang telah menyanyangimu dari sekian jarak ini, walau sebenarnya ia mulai cemburu pada pagi yang lebih awal menyapamu.
Kudengar, harimu mulai sepi, sebab perempuanmu tak selalu menemani. Benarlah.. Diantara 400an kilometer ini aku bisa apa?
Kudengar, harimu mulai sepi, sebab perempuanmu tak selalu menemani. Benarlah.. Diantara 400an kilometer ini aku bisa apa?
Langganan:
Postingan (Atom)