Kamis, 11 September 2014

(Masih) Sahabatku

               " Sorry baru kasih kabar. Ga tau kenapa jaringan sinyal di tempatku tiba-tiba error.", smsku pada sahabatku, yang smsnya masuk bertubi-tubi, akibat pending yang berkepanjangan.

                 " Iya ga papa, Wil.", Singkat, itu balasan darinya.
 

" Maaf, kamu bete ya?", balasku.
" Ga kok. Biasa aja, Wil."
Ia tak seperti biasanya, aku yakin ia sedang badmood. Karena aku kah? Entah.
" Kalau ada yang perlu diceritakan, ceritakan saja.", jawabku.
" Hmm. Ya, memang ada yang membuatku badmood, Wil. Tapi  bukan kamu penyebabnya."
Nah, apa kataku. Aku mengenalnya, hei.
" Baiklah, Kita bertemu saja jika ingin cerita. Aku akan menemanimu sampai kapan pun. Selagi aku bisa."
Kali ini ia membalas lebih lama, menimbang-nimbang mungkin, apakah aku orang yang tepat untuk mendengar keluhannya? Atau ia bingung dengan maksud smsku yang terakhir. Ah, tidak. Ia tak sebodoh itu untuk menangkap arti sebuah perhatian --sahabatnya yang baru satu bulan akrab ini.
" Oke, tapi kapan, Wil? Aku selesai kuliah jam 12:00.", balasnya.
" Aku temui kau selesai kuliah, di kantin."
                                                                            ***