Senin, 07 September 2015

Sisi Lain dari Cerita Lain

Apa kabar laki-laki pecinta bola dan pagi? Semoga tak lupa akan perempuan yang telah menyanyangimu dari sekian jarak ini, walau sebenarnya ia mulai cemburu pada pagi yang lebih awal menyapamu.

Kudengar, harimu mulai sepi, sebab perempuanmu tak selalu menemani. Benarlah.. Diantara 400an kilometer ini aku bisa apa?

Alih-alih mengajakmu makan bersama, aku hanya bisa mengingatkanmu supaya tak lupa makan dan minum air putih yang teratur.
Yahh walaupun kita sudah paham siapa yang sebenarnya perlu diingatkan,bahkan untuk mengawali hari dengan sarapan.
Maafkanlah perempuan yang pelupanya minta ampun ini,sebab, isi kepalaku terkadang penuh sesak tentang kau,laki-laki.

Semoga termasuk keberuntunganmu, memiliki perempuan yang gemar menikmati alam tanpa jemu.
Sebab kesabarannya denganmu melebihi kesabarannya pada jalanan terjal berbatu, kesetiaannya padamu melebihi setianya pada kehati-hatian, dan kemauannya memperjuangkanmu melebihi kemauannnya untuk mencapai puncak.
Maafkanlah perempuanmu yang masih suka keluyuran, namun kau perlu aku ingatkan, bahwa aku tak pernah benar-benar meninggalkan.
Jangan pedulikan bisik yang berisik , toh kesibukanku selama ini adalah mencintaimu,
Sosok laki-laki yang tanpa perlu kuminta akan membagi ceritanya, memberi kabar dan terkadang... sedikit manja.
Ah, ya.
Apakah di luar sana ada yang menganggap laki-laki yang memberi kabar akan pergi ke suatu tempat atau sekedar ke toko buku,ke tempat makan dengan siapa,adalah laki-laki banci?
Ah, mungkin mereka belum tau saja cara menghargai  perempuan. Percayalah, laki-laki tukang PHP dan suka mencela perempuan lah yang pantas dikatakan banci.
Kurasa semua perempuan sama saja, ingin diprioritaskan. Dan darimu,aku mendapatkan itu,tanpa perlu kuminta.

Entah kau sadar atau tidak, yang membuat kita bertahan, hingga tiga tahun lebih sekian bulan ini, adalah memaafkan.
Selebihnya saling percaya,belajar toleran dan saling mendoakan.
 Diantara sekian kesempatan untuk meninggalkan, terimakasih telah memilih memaafkan dan bertahan.

Aku jatuh padamu dalam-dalam.




Perempuan penikmat senja dan kopi.
Di perantauan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar